Sabtu, 18 Mei 2013

MEI


 Bulan Mei, mengingatkan saya pada satu hal yang tak akan pernah bisa dilupakan dalam kilas perjalanan hidup. Satu peristiwa puncak..dimana pada masa itu (Tahun 1998), saya masih bocah kecil ketika itu.. belum mengerti tentang apa yang sebenarnya terjadi.. Televisi Swasta belum banyak, komputer belum secanggih saat ini, facebook, twitter, bbm belum ada, media sosial adalah lewat face to face.. lewat omongan, lewat bisik-bisik satu ke bisik-bisik yang lainnya..kenapa hanya berbisik? saat itu kebijakkan mengemukakan pendapat dimuka umum amat dibatasi, haah!! beruntunglah anak-anak sekarang.. mereka bebas mengemukan pendapatnya baik diruang pribadinya maupun lewat umum.. asal.. harus tau batas dan tidak menggganggu kepentingan umum :)

Back to years in 1998. Ibarat sebuah gunung api yang menunggu lama ke fase erupsinya.. dan duaar!! pecahlah sudah..titik kulminasi itu mencapai klimaksnya, ekonomi kita morat marit.. masih ingat kan dengan  Krismon (Krisis Moneter).. sampai-sampai muncul istilah ikan krismon!

 
Likuidasi, lembaga-lembaga perbankan. Pakde saya termasuk salah satu karyawan swasta yang menerima dampak langsung, perusahaan tempatnya bekerja, di likuidasi yang secara otomatis itu merubah jalan hidupnya, jalan hidup bagi keluarganya.. tapi kini beliau bangkit dan secara berlahan-lahan berjuang untuk suksesnya kembali menjadi seorang wiraswasta.

Bicara tentang kebebasan mengemukakan pendapat, saya punya cerita: pernah pada suatu ketika, Lebaran Idul Adha, tahun lupa... saya lihat berita di Televisi, tentang kematian Ibu negara, yang langsung saya ceritakan ke ayah saya, ayah saya tidak percaya, dan langsung mendekap mulut saya ini, "sssssttt kamu jangan ngomong sembarangan!" padahal itu berita yang memang benar-benar terjadi, bayangkan untuk cakupan yang lebih global lagi, bayangkan tentang orang-orang yang berusaha mengemukakan pendapat pribadinya, mengerikan!! coba klik kata Mei 1998 dan Orba.. banyak kejadian-kejadian mengerikan.. yang menimpa para aktivis, ini adalah sebuah kisah bukan dongeng tapi nyata terjadi dimasa lalu, tentang suatu kekuasaan.. mutlak.. yang ingin dipegang oleh suatu golongan, tiada lain dan bukan adalah untuk memperkaya golongan nya sendiri.

15 Tahun kemudian, korban-korban hilang hingga kini masih kita tidak tau rimbanya, apakah mereka masih hidup? Dimana kah mereka kini? Kalaupun mereka sudah meninggal dunia..dimanakah mereka dikubukan? dan pertanyaan yang sebenar-benarnya belum terungkap hingga kini: Siapakah orang yang harus bertanggung jawab?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar