Sabtu, 18 Mei 2013

Perburuan


Diburu! Lari! Dikepung! Berpendam diri dalam gua! Hidup sebagai kere/pengemis. Raden Hardo, anak seorang wedana, keturunan Bangsawan, anggota PETA yang desertir bersama Shodanco Dipo, dan beberapa Shodanco lainnya, Shodanco Hardo adalah pejuang yang sangat cinta Indonesia, tekadnya satu: merebut kemerdekaan dari tangan Jepang. Ia rela meninggalkan orang tua, tunangannya; Ningsih, harta dan jabatannya. Karena ia dianggap berkhianat dari PETA, ia menjadi seorang pelarian, hebatnya lagi betapapun giatnya pasukan Seinendan, dan Keibodan mencari dan mengepungnya hingga ke hutan dan pelosok pedalaman tak mampu untuk menemukan dan menangkapnya.

Kisah dengan rentang waktu pada masa penjajahan Jepang hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia, 1945. Berlatar perjuangan dalam merebut kemerdekaan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh Shodanco Karmin, Karmin ikut memburu Hardo karena simpatinya yang ia tunjukkan pada Jepang, hal ini tentu menjadikanya sebagai seorang pengkhianat bukan hanya terhadap temannya sendiri; Hardo dan Dipo juga pengkhianat terhadap bangsanya sendiri. Diakhir kisah ada hal yang mengejutkan tentang Ningsih.. dan tentang sikap memaafkan dari dalam diri seorang Hardo.

Perburuan: novel pendek Pramoedya Ananta Toer yang ia tulis ketika didalam penjara, tertera didalam buku: Penjara Bukit Duri, 1949. Istilah Shodanco mengingatkan kita pada Shodanco Supriyadi dan Shodanco Singgih dikehidupan nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar