Senin, 15 April 2013

Rumah Kaca (Tetralogi Buru #4)


Sudah selesai semua petualangan para manusia dan bumi-nya, atas persaudaraan dan kesamaan nasib anak semua bangsa yang tak mau lagi terbelenggu oleh kolonialisme dan keinginan untuk memerdekan diri sendiri dan untuk setiap tindakan yang mereka lakukan, akan menciptakan jejak langkah bagi generasi mereka dan generasi sesudah mereka..

Minke..

Ia pergi dalam kesepian—ia yang sudah dilupakan, dilupakan sudah dalam hidupnya. Ia seorang pemimpin yang dilupakan oleh pengikutnya. Ini hanya terjadi di Hindia, di mana tulang belulang pun dengan cepat dihancurkan oleh kelembapan. Bagaimanapun masih baik dan masih beruntung pemimpin yang dilupakan oleh pengikut daripada seorang penipu yang jadi pemimpin yang berhasil mendapatkan banyak pengikut.

Ubah sudut pandangmu..dan nikmatilah sudut pandang baru ini..bukan lagi dari sudut pandang Minke..tokoh yang kita telah kenal sebelumnya..tapi dari seorang Jacques Pangemanann.. tokoh yang kuanggap tidak penting..sampai-sampai aku tidak mencantumkan nama-nya pada Jejak langkah..

Ia pengawas ketat bangsa-nya sendiri demi keselamatan dan kelangsungan hidup Gubermen. Semua pribumi-telah ditempatkannya dalam sebuah rumah kaca dan diletakkan dalam meja kerjanya. Segalanya menjadi jelas terlihat. Itulah pekerjaannya-mengawasi semua gerak-gerik seisi rumah kaca itu.

Maka bila ia berhasil menyelesaikan tulisan ini, dan sampai pada tangan kalian, hendaklah pada catatannya ini kalian beri judul Rumah Kaca..

Tapi yang terjadi..

Rasa penyesalan dan duka telah memenuhi hati nuraninya..diakhir perjalanan hidupnya, walaupun belum selesai catatannya mengenai Rumah Kaca..paling tidak ia telah berikan;

Kepada Madame Sanikem Le Boucq

..cukuplah semua tertera dalam berkas catatanku Rumah Kaca ini, yang dengan rela kupersembahkan kepadamu. Madamlah hakimku. Hukuman aku terima Madame.

Bersama ini aku serahkan juga padamu naskah-naskah yang memang menjadi hakmu , tulisan R.M Minke, anakmu terkasih. Terserah bagaimana Madame menggunakan dan merawatnya.

Deposuit Potentes de Sede et Exaltavat Humile--Dia Rendahkan Mereka yang Berkuasa dan Naikkan Mereka yang Hina

Adieu Buru..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar